Minggu, 17 Maret 2013

AKU 17 TAHUN AYAH ..


Hay, kenalkan. Namaku Rara. Umurku 16 tahun. Tepat 3 hari lagi aku berumur 17 tahun. Umur yang di nanti-nanti setiap remaja. (Betul kan?)
bagaimana tidak, 17 tahun itu umur yang di nyatakan dewasa dalam hukum di indonesia. di umur itu kita juga sudah bisa mengeluarkan pendapat.

yah, sekali lagi, itu adalah umur yang di nanti-nanti setiap remaja dengan segala keinginannya yang ada.
tapi berbeda denganku. di saat usiaku beranjak 17 tahun, aku masih berfikir. apa aku bisa merayakannya seperti ramaja-remaja lainnya.
alasannya , karna aku sadar bahwa aku tidak punya keluarga yang lengkap seperti remaja-remaja itu.
orang tuaku sudah pisah semenjak aku duduk di bangku SMP. aku ikut mamahku yang sampai sekarang menjadi single parent.

oke, 17 tahun. apa yang kamu pikirkan? merayakannya ? pasti. dapat kado yang banyak? pasti.
tapi apa yang aku fikirkan? aku malah memikirkan, apa ayah akan datang di saat itu tiba?
yah, ga bisa di pungkiri, di usiaku yang beranjak 17 tahun ini, aku juga masih butuh kasih sayang seorang ayah.. aku masih butuh sosok seorang ayah yang bisa melindungiku seperti teman-temanku yang lainnya. aku katakan disini kalau aku iri. aku iri dengan teman-teman seusiaku yang bisa dekat dengan ayahnya. yang bisa berbagi cerita dengan ayahnya. dan sekali lagi aku katakan bahwa aku iri.

H-2
"Kita putus aja ya. maaf, aku sayang kamu. tapi aku ga bisa. orang tuaku melarang aku untuk berhubungan denganmu lagi. bukan karna kamu buruk di mata mereka. hanya saja mereka melihat status keluarga kamu"

masih teringat ucapan Fery, pacarku. tapi lebih tepatnya mantanku tadi pagi sehabis aku pulang sekolah. miris ya, iya miris di H-2 aku malah di kejutkan dengan hal itu..
andai dia tau.. bukan aku yang ingin punya keluarga seperti ini, bukan aku yang memaksa mereka untuk seperti itu. tapi nyatanya? orang yang berjanji akan tetap menemani, akhirnya juga pergi.. oke, aku bisa memaklumi.
yah.. mungkin anak dari keluarga broken home kaya aku, ga pantas kali untuk punya pacar. mungkin anak dari keluarga broken home kaya aku ga pantas kali buat bahagia. dan mungkin anak dari keluarga broken home kaya aku memang ga pantes untuk dapat semuanya. tapi perlu di ketahui, bukan aku yang mau ini terjadi. aku cuma korban. korban keegoisan dari orangtuaku..

handphoneku berdering..
"Hallo Ra, keluar yuk, anterin gue beli buku."sahut Dea temanku
"Mmm. sorry De, gue ga bisa,,, ga enak badan nih."alasanku
"Yahh,, ya udah deh Ra.. cepet sembuh yaa.."

Dan akhirnya akupun memutuskan untuk tidur.

H-1
Kebetulan hari ini hari minggu. jadi aku punya alasan tidak bertemu Fery hari ini. kado terindah banget ya dari dia. dan sekali lagi aku memaklumi dia dan keluarganya :')

"Hallo, ayah.. besok kesini?" tanyaku
"Iya, sanyang.. ga tau nih, liat besok aja yah.. ayahnya sibuk."jawab ayah singkat.
"Oh gitu.. ya udah ayah ga apa-apa"tanggapku seraya menutup telepon.
aku kembali menangis. sedih. ga minta setiap hari ayah datang kesini. setidaknya, aku mau di usiaku yang ke 17 nanti, ada ayah di samping aku untuk aku berikan kue pertama. tapi sepertinya itu hanya mimpi.

"Ra, malam ini ke salon yuk, mamah mau facial."tanya mamah ketik masuk ke kamarku
"Boleh mah"jawabku singkat.

singkat cerita, sepulangnya dari salon, aku langsung memutuskan untuk tidur. tidak ingin memikirkan bagaimana besok. karna aku tau hari itu adalah hari tidak menyenangkan.

Hari H..
Kreek...
"SELAMAT ULANG TAHUNNNNN RAAA"
Ternyata mamahku dan kerabat-kerabatku datang ke kamarku pas jam 12 malam. tidak aku sangka. aku senang, ternyata mereka semua mengingat itu ..

sesudah potong kue, aku kembali ke kamarku untuk tidur.
tidak lupa aku menelepon ayah. tapi tidak ada jawaban
sampai akhirnya aku mengirim sebuah pesan singkat

ayah.. hari ini aku 17 tahun.. 

paginya ayah menelponku. ia bilang bahwa itu sedang di jalan untuk menemuiku.
aku memutuskan untuk tidak sekolah.
sebertemunya aku dengan ayah, aku senang sekaligus terharu
"selamat ulang tahun ya sayang. 17 tahun udah harus dewasa."ucap ayah
"ayah, kalau boleh jujur, aku kangen ayah.. aku kira ayah ga datang."
"pasti datang dong.. ayah kan sayang sama Rara."senyumnya
"kalau ayah sayang sama rara, kenapa ayah pisah sama mamah? ayah tau? ini membuat pengaruh besar buat hidup rara. rara merasa berbeda ayah, rara merasa iri sama teman-teman rara yang memiliki keluarga yang utuh. rara iri sama mereka yang bisa merasakan pelukan hangat dari seorang ayah, dan ayah tau? rara pengen semua itu menjadi nyata." ucapku terisak
"Ra.. maafin ayah"
"Ngga ayah, ayah ga salah.. rara ngerti. itu masalah ayah dan mamah. rara bilang itu cuma pengen ayah tau gimana perasaan rara selama ini."
"ayah janji bakal kasih yang terbaik buat rara"

iya, tangisan kami berdua beberapa waktu lalu sudah merubah sifat ayah yang cuek menjadi lebih peduli padaku. yah walaupun kedua orang tuaku tak bisa kembali lagi menjadi keluarga yang utuh, tapi aku senang, aku senang karna aku telah di bentuk menjadi wanita yang kuat. yang tegar.
dan aku janji, aku akan membuat kalian bangga ;') 

Jumat, 15 Maret 2013

MAWAR TERAKHIR...

yap.. tepat 1 tahun hubunganku bersamanya. dia memberiku setangkai mawar merah yang berhiaskan pita di depannya. senyumku mengembang. Aku fikir mawar itu sebagai ugkapan kasihnya untukku. tenyata aku salah. tidak lama dari dia memberikan mawar itu, dia memutuskan untuk mengakhiri hubungan kita. sakit, nyesek, sedih itu pasti aku rasa.
aku bertanya apa alasan dia mengakhiri hubungan ini, ternyata dia bilang, bahwa dia sudah memiliki kekasih baru sejak 2 bulan yang lalu.
astaga aku sudah di duakan selama 2 bulan. air mata tak sanggup lagi tertahan. aku hanya diam saat dia pergi, tidak tahu apa yang harus aku lakukan.

seminggu kemudian..

"Hey Mett." ucap sahabatku Andra.
"Hey Ndra."jawabku

oya, kenalkan aku Metta, Metta Vocalia tepatnya. aku masih berprofesi sebagai siswa di salah satu SMA Negeri di Jakarta. Dan dia Andra, sahabat kecilku yang sampai sekarang masih berteman dekat denganku.

"Masih galau? udahlah Mett, harusnya lo bersyukur udah putus dari Rio. berarti lo bakal dapet pengganti yang lebih baik dari dia." ucapnya panjamg lebar.
"Ah, elo Ndra, gue udah ga galau kali. buat apa juga galau. toh emang dia ga pengen gue yang ada di hatinya, jadi gue bisa apa coba?? ya berharap dia bahagia aja sama pilihannya."jawabku penuh haru.
"Siang ini anterin gue makan ya Mett. Sekalian nanti pulangnya gue anter, gimana??"ajaknya.
"Boleh Ndra."

siang harinya aku menemani andra makan di salah satu pusat perbelanjaan yang cukup padat di kunjungi.
kataku tadi, aku dan Andra sudah menjadi sahabat sejak kecil jadinya yah begini, sampe lupa waktu untuk cuma curcol atau sekedar ngobrol biasa.

sesampainya di rumah, aku lagsung mandi dan memutuskan untuk istirahat.

keesoka harinya, aku baru sadar bahwa semalam aku mimpi melihat Rio yang lagi kesakitan sambil memanggil namaku. ah, hanya mimpi fikirku.
akhirnya tanpa memikirkan apa-apa lagi, aku pun bersiap untuk pergi sekolah. ya seperti biasa, selalu ada Andra yang menemaniku pasca aku putus dari Rio.

sesampainya di sekolah, handphoneku berdering. 'nomor baru' batinku.
"Hallo, ini dengan Metta ?"sahut seorang wanita disana.
"Iya, benar. ini dengan siapa ya? ada perlu apa?" tayaku.
"Ini mamahnya Rio nak Metta, bisa datang ke RS Sukma sekarang? Rio kritis dan ingin bertemu kamu."jawab wanita tersebut sedikit memburu,
"Astaga, Rio sakit apa tante? iya nanti Metta kesana ya, di ruang berapa ?"tanyaku.
"Kanker otak stadium akhir. di ruang 44. secpatnya ya nak."

tuuuut....tuuuuttt...
telepon di matikan di sebrang sana. aku kalut.
"kenapa mett?"tanya andra.
"Rio Ndra, Rio kena kanker otak stadium akhir. nyokapnya telpon gue barusan minta gue kesana nemuin dia, rio mau ketemu gue, bisa anterin gue sekarang ke RS Sukma sekarang?"tanyaku.
"Ayok cepet."

sepanjang perjalanan, aku selalu terfikirkan bagaimana keadaan Rio disana. dan aku baru sadar akan mimpiku yang berujung seperti ini. yah, mungkin itu yang ni namankan firasat.

sesampainya di sana aku langsung bertemu dengan mamahnya Rio. beliau menceritakan bahwa selama ini Rio mengidap kanker otak dan Rio tidak menceritakan penyakitnya itu.

"Rio, kamu kenapa ga pernah cerita ini ke aku dan orang tua kamu? kalau udah gini siapa yang sedih? aku Yo, aku yang sedih. Orang tua kamu juga sedih. Ya ampun Yo...."sahutku terisak saat masuk ke dalam kamarnya.
"Hey, aku ini lagi sakit. udah dong marah-marahnya."jawabnya lemah smbil tersenyum.
"Mana pacar kamu? kenapa ga nemenin kamu disini?"tanyaku sambil mengusap ar mata.
"Ga ada wanita lain selain kamu di hati aku. Ga ada yang mendua, dan ga ada yang diduakan. dampai sekarangpun, rasa ini masih utuh buat kamu."jawabnya
"terus kenapa kamu mutusin aku dengan alasan ada cewek lain?"tanyaku lagi.
"Aku ini sekarang bisa apa? aku takut ga bisa bahagiain kamu. aku takut aku ga bisa liat senyum kamu lagi. dan aku lebih takut kalo kamu tau dan kamu bakal sedih liat aku sakit. iya, kaya sekarang ini. kamu sedih kan, kamu nagis kan? aku ga mau liat kamu kaya gini."jawabnya
"Rio.."sahutku tak bisa berkata apa-apa.
"mawarku masih ada?"tanyanya
"masih yo, masih aku simpan. dan selamanya akan aku simpan."
"maaf kalo itu mawar terakhir yang bisa aku kasih buat kamu. maaf kalo memang selama ini aku belum bisa bahagiain kamu. maaf kalo aku pernah buat kamu nangis. dan maaf kalo mau punya rasa ini. rasa yang aku punya cuma buat kamu dan hanya buat kamu. rasa yang akan selamanya hadir di hati aku sampai aku mati. i love you mett."senyumnya seraya berlinang air mata.
"Yooooo!!!!! bangun yoo !!!!! yooooo!!!!!"teriakku.
"Tante, Rio tantee."lajutku berteriak memanggil mamahnya Rio.
"Ikhlaskan ya nak Mett. Rio udah ga ada. Rio sudah bahagia disana."sahut mamahnya rio.
"Mett yang kuat ya. lo kuat Mett."sahut Andra.

aku terdiam. ga nyangka akan secepat ini perpisahanku dengan Rio.

"nak metta, ini surat dari rio buat nak metta."serah mamahya rio.
"Makasih tante.'

kubuka surat itu..

Dear Metta..
Mawar itu melambangkn cinta..
iya cinta yang aku punya untukmu dan hanya untukmu
mawar itu mawar terakhir.. dan hanya kamu yang mendapatkannya..
tenang aja, cinta aku cuma buat kamu. aku janji ga akan cari yang lain hehe
kamu juga janji ya, kalau aku pergi, kamu harus dapet pacar yang bisa jaga kamu
yang bisa buat kamu bahagia
dan kamu tau metta?
kamu cinta terakhir aku..

sesak... sesak sekali dada ini membacanya
iya, itu mawar terakhir yang rio beri padaku
sampai kapanpun kamu akan tetap dapat tempat terindah di hati aku :') 

Kamis, 14 Maret 2013

DARI CEWEK BUAT COWOK

ah, semakin lama si gue semakin bingung. sebenernya apa sih yang di pikirin cowok sampe dengan mudahnya mengucapkan cinta, dan dengan mudahnya pula mengucapkan kata pisah. woy, ini hati woy bukan pajangan !!!

catatan aja sih, walaupun cewek itu bawel, cerewet, terlihat ga peduli, jutek, cuek dan sebagainya. tapi percaya deh, cewek itu punya sejuta doa buat cowok :')

buat cowok nih yah, lo itu beruntung punya cewek yang sayang tulus sama lo, kalo udah dapet yang begitu, ya jangan di sia-siain. akan jauh lebih menyesal kalo cewek lo yang pernah lo sia-siain itu malah lebih bahagia sama orang lain.